Portfolio Kami

Lihat sekarang untuk ide kantor kamu
Kunjungi Gudang Pengadaan
Kategori
Portfolio kami, intip sekarang yuk
Buat ruang impian kamu sendiri,konsultasi gratis
Kunjungi merchant kami Gabung jadi merchant? daftar disini
FAQ
Tentang Kami
ada chaskback 50rb jika transaksi melalui aplikasi
Gabung Merchant Bersama Kami
Back
Masukan kode OTP

Daftar ? isi dulu

Daftarkan dengan,
ex: 0811737../person@mail.com
Isi Nama kamu,
Lanjut daftar
Masukan Password
Daftar
Masukan kode OTP
Daftar
X

Setting Ulang Password

Sub Kategori

Sejarah dan Ciri Gaya Industrial yang Semakin Marak Dijadikan Inspirasi Bangunan

Belakangan ini desain arsitektur industrial cukup populer di Indonesia. Baik untuk bangunan hunian pribadi ataupun komersial. Gaya industrial kerap ditemukan di restoran yang bergaya barat. Lantai beton juga ditemukan menghiasi tipe hunian ini.

Sejarah Kemunculan Gaya Industrial

Awal mula munculnya gaya arsitektur industrial adalah pada tahun 1950-an di benua Eropa. Saat itu ada banyak bengunan bekas pabrik yang terbengkalai dan tidak digunakan lagi. Agar bisa dimanfaatkan dan nyaman untuk dihuni kembali, maka dilakukan penyesuaian. Namun demikian, karakter asli bangunan tetap dipertahankan dan tidak dihilangkan.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bangunan bergaya industrial akan terkesan seperti gudang atau bangunan yang belum selesai. Tidak jarang juga ada yang menganggapnya terkesan suram atau seperti bangunan terlantar dan perlu renovasi. Padahal, di saat yang sama gaya industrial juga memperlihatkan modernisasi, kolaborasi antara kesederhanaan dan estetika.

 

 

Ciri-ciri Gaya Industrial

Ada beberapa ciri khas dari gaya industrial. Di antaranya adalah:

  1. Finishing yang diminimalisir pada elemen-elemen bangunan dan furnitur. Kesan maskulin akan sangat kuat pada gaya industrial. Hal itu ditonjolkan dengan mengekspos material kasar seperti logam dan baja, ataupun mendaur ulang material industri seperti aluminium, kaca atau pun besi dan baja. Banyak dari material dibiarkan bergaya 
  2. Elemen-elemen bangunan lebih terekspos, sehingga terkesan apa-adanya. Seperti batu-bata pada bagian dinding yang tidak diplester. Namun demikian, batu bata kadang dicat sesuai warna bagian dinding lainnya yang tertutup. Warna putih, abu-abu atau warna natural lainnya kerap menjadi pilihan, sesuai dengan khas gaya industrial yang cenderung monokromatik.
  3. Kecenderungan warna pada bangunan industrial memang didominasi oleh warna monokrom. Pemilihan dekorasi juga harus disesuaikan. Lantai pada gaya industrial memang unik. Bukan keramik atau marmer. Melainkan parket, semen, acian atau beton yang jadi pilihannya. Namun untuk bangunan komersial seperti co worker yang bergaya industrial pemakaian karpet tentu diperlukan.

***

Kamu juga bisa menemukan furnitur dengan gaya interior industrial di Gudang Furniture, dan dapatkan cashback 50rb belanja melalui aplikasi playstore Gudang Furniture.


Tags :

Recent Posts

WhatsApp