Windy, seorang ibu rumah tangga, mengeluhkan penyakit batuk yang akhir-akhir ini mendera anak semata wayangnya yang masih berusia 3 tahun. Menurutnya, batuk yang diderita sang anak menyerupai gangguan pernapasan. “Padahal, si kecil nggak pernah ketemu polusi udara di luar rumah, lho…” ujarnya cemas.

Windy tak sendirian. Ada banyak orang yang merasakan hal serupa, padahal mereka merasa telah apik menjauhkan diri dan keluarga dari sumber-sumber polusi di sekitarnya.

Bisa jadi, Windy lupa bahwa polusi tak hanya bisa terjadi di luar ruangan. Polusi dalam ruang (indoor pollution) merupakan salah satu kasus yang sering luput dari perhatian.

Bahkan, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa polusi udara dalam ruangan memiliki jumlah dua hingga lima kali lebih besar daripada polusi udara di luar ruangan.

Malahan, polusi luar ruangan bisa terdeteksi lebih jelas karena bentuk asap yang mengganggu.

Beda halnya dengan polusi indoor yang bersumber dari benda-benda yang berada dalam keseharian kita. Seringkali, kita tak menyangka bahwa benda-benda tersebut bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan mendatangkan “bahaya” dalam ruangan.

Sumber Polusi Udara Indoor, Apa Saja?

Bahaya tersebut bisa bersumber dari benda-benda yang tak kita kira. Apa saja, ya?

1. Mesin penyejuk udara yang tidak dibersihkan, baik itu kipas angin ataupun AC. Jika jarang dibersihkan, penumpukan debu pun rentan terjadi, sehingga udara dalam ruangan pun terhambat atau bahkan menyimpan kandungan debu.

Usahakan agar selalu rutin membersihkan atau servis kipas angin atau AC Anda, ya!

2. Furniture berbahan fabric (kain), mengingat karakter material ini mudah mengikat debu, bakteri penyakit, ataupun bekas asap kendaraan.

Maka dari itu, rajinlah membersihkannya dengan vacuum cleaner, sehingga mampu membersihkannya secara menyeluruh

3. Pewangi ruangan, yang ternyata mengandung zat-zat kimia yang bisa mengganggu pernapasan bila terus menerus dihirup.

Ada baiknya, Anda mulai beralih ke pewangi ruangan yang dibuat secara alami, seperti biji kopi ataupun eksistensi tanaman dengan harum menenangkan.

4. Penggunaan karpet pada ruangan. Karpet memang menghadirkan kesan hangat dan akrab pada ruangan, namun ternyata bulu-bulunya bisa mengikat debu, bahkan binatang kecil bisa bersembunyi di baliknya.

Untuk menanggulanginya, upayakan agar Anda rajin membersihkannya dengan vacuum cleaner, setidaknya dua hari sekali.

5. Desain ruangan yang terlalu tertutup, mengingat sirkulasi udara bersih dan kotor tidak akan berjalan baik. Alhasil, debu, bakteri, dan penyebab gangguan pernapasan lainnya terperangkap dalam ruang tersebut.

Setidaknya, ruangan Anda harus tetap mendapatkan cahaya dan pertukaran udara. Jika ruang tersebut bisa Anda rombak, lebih baik tambahkan ventilasi silang yang membuat udara bisa bertukar.

Atau, jika tidak bisa dirombak, pastikan Anda selalu membiarkan udara masuk melalui pintu yang terbuka setidaknya 15 menit di pagi hari dan sore hari.

***

Jadi, jangan sepelekan perihal sumber polusi dalam ruang, ya! Tetap jaga kebersihan dan jaga kesehatan!

Jika membutuhkan konsultasi seputar desain yang sehat dalam ruangan Anda, bisa langsung menghubungi Gudang Furniture, ya!