12 Gaya Desain Interior Kamar Paling Keren
Pernah gak sih bingung mau desain interior kamarmu seperti apa. Namun, ada begitu banyak gaya desain interior yang unik. Terus, apa sih yang membedakannya satu sama lain? Mana yang paling cocok?
Gudang Furniture akan membahas tentang gaya desain interior yang paling populer dan hits banget untuk kamu yang lagi cari inspirasi dekorasi.
1. Modern
Desain modern adalah istilah dalam dunia desain yang merujuk pada rumah dengan desain yang bersih, pemilihan warna yang sederhana, penggunaan material yang mencakup logam, kaca, dan baja, dan biasanya disertai dengan garis-garis yang bersih. Desain modern mengutamakan kesan simple di setiap elemen, termasuk furnitur. Karena mengutamakan kesederhanaan, biasanya penggunaan aksesoris dalam desain ini minim.
2. Contemporary
Modern dan kontemporer adalah dua gaya desain interior yang sering digunakan secara bersamaan. Namun, terdapat perbedaan utama antara kedua gaya desain ini. Desain gaya kontemporer lebih cair dan fleksibel dibanding gaya modern yang lebih kaku. Contohnya, kamu masih bisa menemukan aksen garis lengkung pada gaya desain kontemporer, yang tidak akan ditemukan di gaya desain modern.
3. Minimalis
Konsep minimalis adalah gaya desain modern yang sangat disederhanakan. Gaya desain ini menggunakan pilihan warna netral yang menimbulkan kesan lapang, perabot yang sederhana dan ramping, dan sedikit aksesoris yang sangat sederhana — menghindari kesan berlebihan alias alay. Kesan utama yang menjadi tujuan dari penerapan gaya desain ini adalah kesederhanaan, fungsionalitas, dan keteraturan.
4. Industrial
Sesuai namanya, gaya industri terinspirasi dari gudang atau loteng kota. Bangunan yang dibangun dengan gaya industrial sering kali terkesan tidak selesai, yang terlihat dari batu bata yang dibiarkan begitu saja, atau saluran pipa yang dibiarkan terbuka. Salah satu hunian ikonik yang dibangun dengan gaya desain industri biasanya merupakan loteng bekas bangunan industri yang telah direnovasi.
Ciri khas bangunan dengan gaya desain ini adalah memiliki langit-langit tinggi, kayu tua dan lampu gantung dari logam dengan furnitur fungsional yang sedikit. Mungkin ada satu atau dua karya seni abstrak atau fotografi untuk memperkaya warna dalam ruangan yang didominasi dengan skema warna netral, berasal dari bahan utama kayu dan logam.
5. Mid-Century Modern
Gaya mid century modern adalah gaya desain pertengahan 1900-an — terutama tahun 1950-an dan 60-an. Ada nostalgia retro yang hadir dalam desain mid century modern, dan juga beberapa elemen minimalis. Fungsionalitas yang “tidak ribet” adalah elemen utama desain mid century modern. Gaya desain ini didominasi dengan bentuk yang natural atau organik, seperti bentuk oval yang menyerupai telur, desain kontemporer yang mudah digunakan dan fabrikasi sederhana. Gaya ini melengkapi interior ruangan apa pun dengan mudah dan juga membantu dengan transisi yang mulus dari interior ruangan ke eksterior ruangan.
6. Skandinavian
Desain Skandinavia menekankan kesederhanaan hidup yang diterapkan di negara-negara Nordik. Pencahayaan alami yang luas, aksesoris yang minim, dan pemilihan furnitur yang fungsional menjadi ciri desain Skandinavia. Desain furnitur Skandinavia sering terlihat seperti sebuah karya seni, meskipun sederhana. Kamu bisa merasakan fungsionalitas di furnitur yang dipahat dengan motif garis yang menarik.
Karakteristik umum lainnya termasuk penggunaan putih sebagai warna yang dominan dan penggabungan elemen-elemen alami seperti kayu, plastik, dan aluminium berenamel, baja, dan papan lantai yang lebar. Terdapat aksen berupa warna berasal dari penggunaan karya seni, aksesoris yang terbuat serat alami atau bulu, atau perabot tunggal.
7. Tradisional
Gaya desain tradisional melibatkan detail bernuansa klasik, perabotan mewah, dan aksesori yang berlimpah. Gaya ini berasal dari Eropa. Rumah-rumah tradisional sering menampilkan warna gelap, kayu jadi, penggunaan warna yang kaya, berbagai tekstur dan garis lengkung.
Perabotan, hiasan, kain yang digunakan memiliki detail yang rumit, seperti beludru, sutra, dan brokat, yang mencakup berbagai pola dan tekstur. Ada kesan yang dalam dan dimensi yang penuh lapis dalam sebagian besar desain tradisional.
8. Transisional
Gaya transisional adalah gaya yang sangat populer karena menggabungkan gaya tradisional dan modern secara seimbang. Keseimbangan itulah yang membuat desain ini begitu menarik dan tidak terduga.
Gaya transisional dapat menggabungkan bahan-bahan modern, seperti baja dan kaca, dan kemudian menyatukannya dengan perabotan mewah. Desain transisional menggunakan pilihan warna yang relatif netral, menciptakan ruang dengan kesan menenangkan dan rileks yang bergaya, ramping, namun tetap hangat dan mengundang.
9. French Country
Warna-warna yang hangat dan bersahaja merupakan ciri khas gaya french country, dengan sentuhan perabotan kayu hias. Gaya ini terinspirasi dari rumah pertanian, yang sering dilengkapi dengan hiasan porselen, dan linen serta bed cover yang tebal.
Dengan warna-warna kemerahan, kekuningan, keemasan yang hangat dan lembut, serta bahan-bahan alami seperti batu dan bata, desain french country menawarkan kehangatan yang menjadi daya tarik tersendiri.
10. Bohemian
Bohemian adalah gaya populer untuk desain dan mode rumah. Gaya ini mencerminkan gaya hidup tanpa beban dengan sedikit aturan, yang terpenting adalah keinginan hatimu.
Rumah-rumah Bohemian biasanya dihias dengan perabotan vintage dan pajangan berupa lampu, permadani, dan koleksi barang-barang antik. Bantal lantai di tengah ruang duduk yang nyaman sering ditemukan di rumah bergaya bohemian, yang sering dipadankan dengan lampu chandelier yang mewah, karpet yang sedikit usang, dan kursi tua. Gaya ini mengutamakan kebebasan dan free spirit.
11. Rustic
Desain rustic terinspirasi dari alam, sering menggunakan elemen alam seperti kayu dan batu yang dapat memberikan kesan hangat. Desain ini biasanya menggunakan langit-langit berkubah yang dihiasi balok kayu atau lantai kayu, kemudian memadukan kesan tradisional dengan perabotan dan aksesori yang lebih modern.
12. Shabby Chic
Shabby chic adalah gaya yang terinspirasi dari estetika vintage, tetapi dibandingkan dengan gaya Bohemia dan lainnya, cenderung lebih feminin, lembut, dan halus.
Perabot shabby chic sering kali terlihat usang; dan permukaan cat cenderung memiliki sentuhan akhir bergaya antik. Warna-warna yang digunakan dalam gaya desain shabby chic biasanya meliputi putih, krem, dan pastel. Aura feminin biasanya ditunjukkan lewat lampu ruangan dan hiasan dinding dengan motif bunga-bunga.
***
Jadi, mana nih interior yang paling kamu banget? Ohiya, untuk furniture kamarmu bisa kamu temukan di Gudang Furniture juga lho.