Setting Ulang Password

Selama hampir satu dekade, tren desain dalam interior kantor seakan bergeser, dari suasana kantor yang formal, kaku, dan monoton, menjadi kantor kreatif yang lebih interaktif dan minim sekat.

Bahkan, jika biasanya sebuah ruang kantor memiliki banyak sekat partisi untuk membatasi ruang kerja antar karyawan, dan bahkan menjadi batasan strata jabatan karyawan, tidak demikian halnya dengan kantor berkonsep terbuka (open space).

Biasanya, kantor “open space” ini minim akan sekat, sehingga terasa lebih terbuka, panjang, dan luas. Konsep ini memang tengah digemari oleh kantor-kantor kreatif, yang karyawannya berasal dari kalangan muda, atau generasi millennial. Karakter karyawan millennial senang bekerja secara bebas, tanpa sekat, bahkan bekerja sambil ngopi di coffee shop.

Oleh karena itu, kantor “open space” ini dirancang sedemikian rupa agar karyawannya bisa menelurkan ide-ide kreatif, dan berdiskusi dengan kolega kerjanya.

Sayangnya, kantor “open space” ini pun memiliki kelemahan. Dilansir dari Genius Beauty, terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa tata ruang open space justru bisa mengurangi produktivitas. Pasalnya, aktivitas otak yang seharusnya fokus pada satu kegiatan, menjadi bercabang akibat banyaknya aktivitas karyawan lain dalam ruangan tersebut. Alhasil, pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi akan berjalan kurang lancar.

Maka dari itu, benarkah profesi yang Anda jalani saat ini sesuai dengan konsep kantor open space? Intip ulasan Gudang Furniture mengenai beberapa profesi yang sesuai dengan konsep open space ini, yuk!

1. Sales dan Marketing
Profesi sales dan marketing selalu identik dengan omzet, pemasukan, dan penjualan yang telah mereka lakukan untuk perusahaan. Maka dari itu, diskusi antar sesama kolega sangat dibutuhkan dalam ranah pekerjaan ini. Karena itulah, kantor berkonsep open space cocok bagi profesi ini.

2. Arsitek dan Desainer Interior
Selain sales dan marketing, salah satu profesi yang membutuhkan ide-ide segar dalam setiap pekerjaannya adalah arsitek dan desainer interior. Pasalnya, profesi ini tak membutuhkan “sekat” yang memberi kesan mengekang kreativitas untuk mengimajinasikan ide-ide bangunan / ruangan yang akan dibuat.  

3. Desainer Grafis
Sama halnya seperti arsitek dan desainer interior, desainer grafis juga memerlukan ide-ide segar dalam setiap pekerjaannya, dan juga bantuan masukan dari tim lainnya untuk setiap karya mereka. Maka dari itu, profesi ini membutuhkan ruang terbuka yang tak mengurung imajinasi mereka.

4. Pekerja Agency & Startup
Sudah bukan rahasia, jika pekerja agency dan startup selalu sesuai dengan konsep ruang terbuka. Pasalnya, setiap pekerjaan mereka membutuhkan ide-ide baru yang membuat hasilnya menarik, dan “kena” di hati masyarakat. Tak jarang mereka pun memanfaatkan adanya coworking space sebagai tempat kerja mereka.

5. Penulis dan Editor
Kreativitas bisa lahir dari ruangan berkonsep terbuka atau open space, sehingga penulis atau editor cenderung cocok dengan konsep ruang terbuka seperti ini. Apalagi, kalau pekerjaan mereka diiringi oleh ruangan yang “menyatu” dengan ruang luar nan damai dan tenteram.

6. Jurnalis
Serupa seperti profesi penulis dan editor, jurnalis pun memerlukan ruang kerja open space yang kreatif untuk mendukung mereka mengemas hasil liputan mereka menjadi sebuah berita yang berguna bagi khalayak. Selain itu, diskusi juga merupakan hal yang lumrah terjadi antar jurnalis, bukan?

7. Content Creator
Salah satu profesi baru yang sedang menjamur adalah content creator, yang menggabungkan kemampuan bercerita, visual, hingga penggarapan secara teknis ke dalam satu kepala. Tentunya, pekerjaan kreatif ini membutuhkan ruang kerja open space yang tak akan memenjarakan inspirasi mereka dalam satu kubikal saja.

***

Jadi, belum tentu semua profesi cocok dengan konsep kantor open space ini. Sesuaikan profesi dan karakter Anda dengan kantor ini, lantas pilihlah furniture paling tepat untuk mengisinya, yang bisa Anda cari di https://gudangfurniture.com ya!